Breaking News
Loading...

Info Post
Saat ini banyak sekali obat herbal yang beredar dipasaran, baik yang dapat dibeli secara bebas di warung-warung atau toko, hingga obat herbal yang hanya tersedia di apotek. Keberanekaragaman obat herbal dengan khasiat yang dimilikinya tersebut, tentunya perlu kita pahami dan wasapadai, jangan sampai obat herbal yang kita gunakan justru akan membuat tubuh kita semakin menderita. 

Dengan semboyan kembali ke alam, obat herbal kini banyak diburu oleh masyarakat dari golongan bawah hingga atas. Hal ini tentunya tak lepas dari semakin menipisnya rasa kepercayaan masyarakat akan obat kimia yang sudah dapat dipastikan akan menimbulkan efek samping jika dikonsumsi dalam jangka waktu panjang.

Beralihnya masyarakat ke obat herbal juga tidak terjadi begitu saja. Walaupun banyak masyarakat yang kecewa terhadap obat kimia, namun tidak sedikit yang masih mempercayakan obat kimia sebagai obat yang paling mujarap. Sementara itu, obat herbal kini semakin menunjukan keampuhannya. Dengan banyaknya masyarakat yang sembuh secara total dengan obat herbal, kini obat warisan nenek moyang tersebut menjadi bahan penelitian para pakar obat-obatan yang ingin mengetahui dan meneliti kandungan dan khasiat dari bahan alami tersebut.

Terlepas dari kepercayaan masyarakat yang semakin meningkat dengan obat herbal, ada satu hal yang patut dipertanyaan saat ini, apakah masyarakat sudah paham benar apa yang dimaksud dengan obat herbal?
Seperti yang diberitakan oleh www.spesialis.info, yang dimaksud dengan obat herbal adalah obat yang berasal dari bahan tanaman atau bagian dari tanaman yang digunakan sebagai pemberi aroma, perasa, atau untuk pengobatan. Obat herbal sendiri merupakan produk yang berasal dari tanaman yang digunakan untuk meningkatkan kesehatan, dan obat ini juga telah digunakan secara empiris (turun-temurun) sebagai obat dalam pengobatan tradisional.

Jadi obat herbal atau obat tradisional didalamnya terdapat bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan, hewan, dan mineral. Dan umumnya obat herbal tersedia dalam bentuk rebusan ataupun serbuk yang diseduh dengan air. Seiring dengan berjalanya waktu maka bentuk sediaan obat herbal pun mengalami perubahan menjadi cair, kapsul ataupun tablet.

Sement`ra itu, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) membagi obat herbal menjadi tiga bagian. Pertama jamu, yang merupakan obat tradisional Indonesia, dan umumnya bahan yang digunakan adalah bahan yang sudah turun-temurun dan banyak ditemui dimana-mana. Misalnya, beras kencur, kunyit asam, temulawak, brotowali, dan lain-lain.

Dua obat herbal terstandar, obat herbal ini adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah di standarisasi. Tiga fitofarmata, merupakan standar yang lebih tinggi lagi terhadap obat herbal. Fitofarmata sendiri adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik.

Dengan kita mengetahui jenis obat herbal yang kita konsumsi. Kini sebaiknya kita juga harus tahu apakah obat herbal yang kita konsumsi berhasiat dan aman. Menurut www.spesialis.info, obat herbal terutama obat herbal terstandar dan fitofarmaka dapat dibuktikan melalui hasil penelitian baik uji klinik maupun uji praklinik. Namun demikian, perlu diperhatikan oleh pengguna obat herbal, bahwa kata-kata herbal bukan berarti obat tersebut aman untuk dikonsumsi tanpa batasan. Hal ini karena di dalam bahan herbal terdapat kandungan zat yang mempunyai efek sangat kuat (bahkan ada beberapa zat aktif yang digunakan untuk pengobatan modern di dapat memalui hasil ekstraksi dari tumbuhan). Jadi penggunaan obat herbal sebaiknya harus sesuai dosis yang telah dianjurkan dan berdasarkan aturan pakai yang ditetapkan.

Untuk itu yang paling penting dalam penggunaan obat herbal adalah, pastikan obat herbal tersebut telah terdaftar di BPOM sehingga keamanannya terjaga. Jika sedang dalam pengobatan tertentu, sebaiknya konsultasikan dahulu ke dokter, karena jika dibarengkan akan berinteraksi dengan obat yang sedang diminum. Untuk wanita hamil atau menyusui perlu perhatian khusus, karena dikhawatirkan dapat mempengaruhi bayi atau janin yang dikandungan.

Jika akan melakukan operasi, sebaiknya memberitahukan kepada dokter mengenai obat herbal yang anda konsumsi. Hal ini karena ada beberapa obat herbal yang dapat mempengaruhi kesuksesan operasi. Dan, untuk anak usia dibawah 18 tahun juga orang tua diatas 65 tahun perlu pengawasan dokter, karena ada obat herbal yang tidak teruji terhadap anak-anak dan orang berusia lanjut.

Kini anda telah tahu bagaimana seharusnya yang anda lakukan dengan obat herbal. Dengan teliti sebelum mengkonsumsi dan paham akan komposisi dari obat herbal yang kita gunakan, pastinya akan membawa kesehatan bagi kita.  



Sumber:
http://www.gentongmas.com